Agustus 2023, inflasi Year on Year Kota Padang sebesar 3,22 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 3,32 persen. Secara agregat, inflasi Year on Year Gabungan 2 Kota sebesar 3,23 persen.
Padang(SUMBAR).BM- "Pada Agustus 2023, inflasi Year on Year (y-on-y) Kota Padang sebesar 3,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,30 dan Kota Bukittinggi sebesar 3,32 persen dengan IHK sebesar 116,08. Secara agregat, inflasi Year on Year Gabungan 2 Kota sebesar 3,23 persen dengan IHK sebesar 116,28." papar Kepala BPS Sumatera Barat Sugeng Arianto di gedung BPS JL. Khatib Sulaiman No. 48, Padang, Ruang Vicon Gedung 1 lantai 2, Jumat Siang (01/09/2023).
Lebih lanjut, Inflasi y-on-y Gabungan 2 Kota terjadi karena adanya kenaikan IHK pada 10 (sepuluh) kelompok pengeluaran, yakni kelompok transportasi sebesar 8,29 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,73 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,28 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,85 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,50 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,37 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,29 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,37 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,29 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,15 persen. Sementara itu, kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen.
Pada Agustus 2023, lanjutnya "Secara Month to Month (m-to-m) terjadi inflasi di Kota Padang sebesar 0,07 persen dan di Kota Bukittinggi terjadi deflasi sebesar 0,09 persen. Secara agregat, Gabungan 2 Kota tercatat mengalami inflasi m-to-m sebesar 0,05 persen.
"Kelompok yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat Agustus 2023 adalah kelompok transportasi sebesar 1,20 persen diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,02 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 0,27 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,22 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,17 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,13 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,05 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya dan kelompok kesehatan masing-masing sebesar 0,04 persen. Sementara itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan tidak memberikan andil yang dominan terhadap inflasi y-on-y Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat Agustus 2023, " terangnya.
Secara m-to-m, sambung Sugeng, "kelompok yang dominan memberikan andil inflasi Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat Agustus 2023 adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,06 persen; kelompok perumahan air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen; kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; kelompok pendidikan; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran masing-masing sebesar 0,01 persen. Sementara itu, kelompok yang memberikan andil deflasi adalah kelompok kelompok transportasi sebesar 0,08 persen. Selanjutnya, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga; kelompok kesehatan; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya memberikan andil yang tidak dominan.
"Komoditas yang mempengaruhi kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi y-on-y Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat Agustus 2023 antara lain bensin sebesar 0,84 persen; beras sebesar 0,45 persen; rokok kretek filter sebesar 0,28 persen; ikan cakalang/ ikan sisik sebesar 0,25 persen; mobil dan kentang masing-masing sebesar 0,13 persen; rokok putih sebesar 0,10 persen; angkutan dalam kota sebesar 0,09 persen; bahan bakar rumah tangga dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,08 persen; dan beberapa komoditas lainnya. Sementara itu, andil komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil dominan terhadap deflasi y-on-y antara lain cabai merah sebesar 0,61 persen; angkutan udara sebesar 0,19 persen; bawang merah sebesar 0,08 persen; cabai hijau sebesar 0,06 persen; daging ayam ras sebesar 0,04 persen; jeruk, jengkol, dan kelapa masing- masing sebesar 0,02 persen; mangga dan daging sapi masing-masing sebesar 0,01 persen; dan beberapa komoditas lainnya," jabarnya.
"Andil komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi m-to-m Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat Agustus 2023 antara lain cabai merah sebesar 0,17 persen; ikan gembolo/ ikan aso-aso sebesar 0,05 persen; beras sebesar 0,04 persen; kentang dan bahan bakar rumah tangga masing-masing sebesar 0,03 persen; mobil, mangga dan petai masing-masing sebesar 0,02 persen; akademi/perguruan tinggi dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen; serta beberapa komoditas lainnya. Andil komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil dominan terhadap deflasi m-to-m Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat Agustus 2023 adalah daging ayam ras sebesar 0,19 persen; angkutan udara sebesar 0,10 persen; bawang merah sebesar 0,06 persen; ayam hidup sebesar 0,02 persen; minyak goreng, buncis, ikan dencis, bawang putih, emas perhiasan, dan daging sapi masing-masing sebesar 0,01 persen; serta beberapa komoditas lainnya," terang Kepala BPS Sumbar ini.
"Agustus 2023, dari 90 (sembilan puluh) kota IHK di Indonesia, semua kota mengalami inflasi secara y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 6,40 persen dan inflasi y-on-y terendah terjadi di Kota Jambi sebesar 1,92 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 51 (lima puluh satu) dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 46 (empat puluh enam) dari 90 (sembilan puluh) kota yang mengalami inflasi secara y-on-y di Indonesia," ungkap Sugeng.
"Sedangkan di pulau Sumatera Dari 24 (dua puluh empat) kota IHK di Pulau Sumatera pada Agustus 2023, semua kota mengalami inflasi secara y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 3,99 persen dan terendah di Kota Jambi sebesar 1,92 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 8 (delapan) dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 5 (lima) dari 24 (dua puluh empat) kota yang mengalami inflasi secara y-on-y di Sumatera," imbuhnya.
"Untuk luar pulau Sumatera, dari 26 (dua puluh enam) kota IHK di Pulau Jawa pada Agustus 2023, semua kota mengalami inflasi secara y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Sumenep sebesar 4,72 persen dan terendah terjadi di Kota Tangerang sebesar 2,81 persen. Untuk 40 kota IHK di luar Sumatera dan Jawa, semua kota mengalami inflasi secara y-on-y. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 6,40 persen dan inflasi terendah terjadi di Gorontalo sebesar 2,02 persen," pungkasnya.
Baca Juga
#Gan
No comments:
Post a Comment