September 2023, inflasi year on year Kota Padang sebesar 1,93 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 2,10 persen. Secara agregat, inflasi year on year gabungan 2 kota sebesar 1,94 persen.
Padang(SUMBAR).BM- Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat pada September 2023, inflasi year on year (y-on-y) Kota Padang sebesar 1,93 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,38 dan Kota Bukittinggi sebesar 2,10 persen dengan IHK sebesar 116,85. Secara agregat, inflasi year on year gabungan 2 kota sebesar 1,94 persen dengan IHK sebesar 116,43.
"Inflasi y-on-y gabungan 2 kota terjadi karena adanya kenaikan IHK pada semua kelompok pengeluaran (11 kelompok pengeluaran), yakni kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,55 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,88 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,84 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,64 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,33 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,66 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,39 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,17 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,14 persen; kelompok transportasi sebesar 0,62 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen," papar Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto, M.Si di di gedung BPS JL. Khatib Sulaiman No. 48, Padang, Ruang Vicon Gedung 1 lantai 2, Senin Siang (02/10/2023).
Lebih lanjut, Pada September 2023, secara month to month (m-to-m) terjadi inflasi di Kota Padang sebesar 0,07 persen dan di Kota Bukittinggi sebesar 0,66 persen. Secara agregat, inflasi m-to-m gabungan 2 kota tercatat sebesar 0,13 persen. Hingga September 2023, secara year to date (y-to-d) laju inflasi Kota Padang sebesar 1,46 persen dan laju inflasi Kota Bukittinggi sebesar 1,73 persen. Secara agregat, inflasi y-to-d gabungan 2 kota tercatat sebesar 1,49 persen.
Pada September 2023, sambung Sugeng "Dari 90 (sembilan puluh) kota IHK di Indonesia, semua kota mengalami inflasi secara y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 5,26 persen dan inflasi y-on-y terendah terjadi di Kota Manado dan Kota Gorontalo sebesar 1,16 persen. Kota Padang menduduki urutan ke-71 (tujuh puluh satu) dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke-63 (enam puluh tiga) dari 90 (sembilan puluh) kota yang mengalami inflasi secara y-on-y di Indonesia," terangnya.
"Dari 24 (dua puluh empat) kota IHK di Pulau Sumatera pada September 2023, semua kota mengalami inflasi secara y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 5,03 persen dan terendah di Kota Bungo sebesar 1,17 persen. Kota Padang menduduki urutan ke-17 (tujuh belas) dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke-15 (lima belas) dari 24 (dua puluh empat) kota yang mengalami inflasi secara y-on-y di Sumatera," jabar kepala BPS ini.
"Dari 26 (dua puluh enam) kota IHK di Pulau Jawa pada September 2023, semua kota mengalami inflasi secara y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Sumenep sebesar 4,47 persen dan terendah terjadi di Kota DKI Jakarta sebesar 1,89 persen. Untuk 40 kota IHK di luar Sumatera dan Jawa, semua kota mengalami inflasi secara y-on-y. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 5,26 persen dan inflasi terendah terjadi di Gorontalo sebesar 1,16 persen," pungkasnya.
Selengkapnya!
Baca Juga
#Gan
No comments:
Post a Comment