Berat badan berlebih dapat membuat penampilan menjadi kurang menarik. Hal ini berbanding lurus dengan dampak negatif terhadap kesehatan. Maka dari itu, diet untuk menurunkan berat badan penting dilakukan.
Istilah diet pasti sudah sangat familiar. Aktivitas untuk menurunkan berat badan banyak jenisnya, mulai dari diet vegan hingga diet karbohidrat. Namun perlu diperhatikan bahwa kebutuhan tubuh setiap individu berbeda dengan individu lainnya. Oleh karena itu, tidak semua metode diet sehat cocok untuk semua orang. Diet yang aman harus memperhatikan kondisi tubuh individu itu sendiri.
Melakukan pola hidup sehat adalah hal yang penting. Salah satu caranya adalah dengan menjaga pola makan. Pola makan sehat merupakan perilaku mengonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan gizi harian. Asupan gizi dan kalori yang dibutuhkan oleh setiap orang cenderung bervariasi, tergantung usia, jenis kelamin, gaya hidup, kegiatan fisik, tempat tinggal, suhu udara, dan sebagainya.
Kesehatan merupakan harta yang paling berharga. Pada Dhammapada XV: 205, dalam Anggutara Nikaya disebutkan ada dua macam penyakit dan akibatnya. Pertama, ada orang sakit tidak perduli apakah dia memperoleh gizi yang sesuai, obat yang tepat dan perawatan yang memadai atau tidak, dia tidak akan sembuh dari penyakitnya. Kedua, ada orang sakit tidak perduli apakah dia memperoleh semua itu atau tidak, dia akan sembuh dari penyakitnya. Lantas, apa saja tips pola hidup sehat untuk menurunkan berat badan yang aman untuk dilakukan? Berikut beberapa hal yang dapat diterapkan untuk mendapatkan berat badan ideal secara Buddhis:
1. Mengkondisikan Pikiran menjadi Tenang
Dalam Dhammapada disebutkan: “Pikiran mendahului semua kondisi batin, pikiran adalah pemimpin, segalanya diciptakan oleh pikiran. Apabila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran yang bersih, maka kebahagiaan akan mengikuti pelakunya, seperti bayangan yang tidak pernah meninggalkan tubuh seseorang.”
Pikiran menjadi tenang karena sering berlatih Meditasi. Meditasi dapat dilakukan pada waktu bangun di pagi hari dan malam saat sebelum tidur. Salah satu metodenya adalah dengan memperhatikan keluar masuknya napas untuk menjaga ketenangan pikiran, fokus, serta tidak liar. Jadi dengan memiliki pikiran yang tenang dan bahagia, akan mengkondisikan fisik menjadi lebih segar, sehat, dan mampu mengatur pola makan serta gaya hidup dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengatur Jam Makan
Mengatur jam makan merupakan salah satu dari 13 praktik latihan dhutaṅga. Yaitu ekāsanikaṅga, yang berarti makan sekali duduk (sekali sehari). Praktik latihan ini dilakukan dengan cara melakukan kegiatan makan sekali sehari, dan baru makan lagi pada esok hari. Kegiatan makan pada praktik latihan ekāsanikaṅga dhutaṅga juga dilakukan sebelum jam 12 siang dan hanya diperkenankan untuk minum air (cairan) selama masa setelah makan. Mengatur jam makan sangat penting dalam menjaga tubuh ideal langsing. Dalam mengatur jam makan diperlukan tekad, konsisten, dan disiplin ketat sehingga upaya untuk menjaga pola makan akan dapat terkondisi dengan baik secara berkesinambungan.
3. Tidak Makan Makanan Esktrem
Dalam Mahāvagga Pāḷi, Vinaya Piṭaka, terdapat 10 jenis daging yang sebaiknya dihindari, yaitu daging manusia, gajah, kuda, anjing, ular, singa, harimau, macan tutul, beruang, dan serigala atau hyena. Namun, ternyata ada fakta menarik dibalik konsumsi daging yang terlalu banyak, yaitu dapat meningkatkan kolesterol serta penambahan berat badan. Pembatasan jumlah daging yang masuk ke dalam tubuh, dapat menuai banyak manfaat, seperti kesehatan pencernaan atau usus, tubuh lebih sehat, dan mempermudah untuk menurunkan berat badan.
Dengan menerapkan praktik di atas, kita dapat memiliki pola hidup sehat, yang tetap sesuai dengan Dhamma. Selain praktik yang di jelaskan, kita harus mengimbangi dengan olahraga yang teratur. Banyak sekali pilihan olahraga, sehingga kita dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan minat kita.
Upekasanti, S. Ag. (Penyuluh Agama Buddha PNS Provinsi Sulawesi Utara)
No comments:
Post a Comment