Padang(SUMBAR).BM- Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) melaporkan pada Desember 2023, inflasi Year on Year (y-on-y) dan Year to Date (y-to-d) Kota Padang sebesar 2,55 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,62 dan Kota Bukittinggi sebesar 1,88 persen dengan IHK sebesar 117,02. Secara agregat, inflasi y-on-y dan y-to-d Gabungan 2 Kota sebesar 2,47 persen dengan IHK sebesar 117,55.
Inflasi y-on-y Gabungan 2 Kota terjadi karena adanya kenaikan IHK pada 11 (sebelas) kelompok pengeluaran, yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,93 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,14 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,52 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,89 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,85 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,39 persen; kelompok transportasi sebesar 1,27 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,18 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,58 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,56 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa
keuangan sebesar 0,19 persen.
Pada Desember 2023, secara Month to Month (m-to-m) terjadi inflasi di Kota Padang sebesar 0,34 persen dan di Kota Bukittinggi terjadi deflasi sebesar 0,14 persen. Secara agregat, Gabungan 2 Kota tercatat mengalami inflasi m-to-m sebesar 0,28 persen.
Pada Desember 2023, dari 90 (sembilan puluh) kota IHK di Indonesia, semua kota mengalami inflasi secara y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 5,08 persen dan inflasi y-on-y terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 0,63 persen. Kota Padang menduduki urutan ke-56 (lima puluh enam) dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke-81 (delapan puluh satu) dari 90 (sembilan puluh) kota yang mengalami inflasi secara y-on-y di Indonesia.
Dari 24 (dua puluh empat) kota IHK di Pulau Sumatera pada Desember 2023, semua kota mengalami inflasi secara y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 3,80 persen dan terendah di Kota Meulaboh sebesar 1,42 persen. Kota Padang menduduki urutan ke-13 (tiga belas) dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke-20 (dua puluh) dari 24 (dua puluh empat) kota yang mengalami inflasi secara y-on-y di Sumatera.
Selengkapnya!
Baca Juga
#Gan
No comments:
Post a Comment