Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan. Ada satu pertanyaan yang sering kali kita abaikan, yaitu: "Apa yang telah saya lakukan?" Pertanyaan ini mengundang kita untuk berhenti sejenak, melihat ke dalam diri, dan merenungkan perjalanan hidup kita.
Yeremia 8:6b menunjukkan bagaimana Tuhan memperhatikan umat-Nya yang sibuk dengan kesalahan mereka tetapi tidak pernah menyesalinya. Mereka terus berlari seperti kuda yang masuk ke medan perang tanpa arah. Pertanyaannya, apakah kita juga demikian? Sibuk dengan aktivitas tetapi lupa untuk berhenti dan introspeksi?
Hari ini, mari kita bersama-sama menyelidiki kehidupan kita di hadapan Tuhan. Pertanyaan ini bukanlah untuk menghukum kita, tetapi untuk menyembuhkan, memulihkan, dan membawa kita lebih dekat kepada-Nya.
1. Panggilan untuk Introspeksi yang Jujur
Mazmur 139:23
"Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku."
Tuhan melihat bukan hanya apa yang terlihat di luar, tetapi juga apa yang tersembunyi di hati kita.
Pertanyaan: Apakah kita telah hidup sesuai kehendak-Nya?
Terlalu sering kita sibuk berlari tanpa tujuan. Tetapi Tuhan ingin kita berhenti, merenung, dan bertanya: “Tuhan, apa yang Engkau lihat dalam diriku?”
Introspeksi adalah awal dari pertobatan sejati. Ini adalah momen di mana kita berkata: "Tuhan, aku butuh Engkau."
2. Evaluasi Peran dalam Hidup
A. Apa yang Telah Saya Lakukan untuk Keluarga?
1. Sebagai Orang Tua
Amsal 22:6
" Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya,
maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu."
Pertanyaan: Sudahkah kita membimbing anak-anak kita dalam kebenaran?
2. Sebagai Anak
Efesus 6:1
“Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian”
Pertanyaan: Apakah kita menghormati dan mengasihi orang tua kita? Jangan tunggu sampai terlambat untuk berkata, "Aku mencintaimu."
B. Apa yang Telah Saya Lakukan dengan Waktu Saya?
Mazmur 90:12
" Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.”
Waktu adalah aset yang tidak tergantikan. Apakah kita menggunakannya untuk sesuatu yang berarti atau hanya menyia-nyiakannya?
C. Apa yang Telah Saya Lakukan dengan Tubuh Saya?
1 Korintus 6:19
"Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, – dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?”
Apakah kita menjaga tubuh kita sebagai alat untuk melayani Tuhan?
3. Apa yang Telah Saya Lakukan dengan Firman dan Visi Tuhan?
A. Firman Tuhan
Lukas 8:15
" Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.”
Pertanyaan: Apakah kita hanya menjadi pendengar firman, atau kita benar-benar melakukannya?
B. Visi Tuhan
Amsal 29:18
" Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.”
Tuhan memberi visi untuk dijalani, bukan disimpan. Sudahkah kita melangkah dalam panggilan-Nya?
4. Komitmen untuk Berubah
Amsal 28:13
"Barangsiapa menutupi pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi."
Penyesalan saja tidak cukup tanpa tindakan. Pertobatan sejati adalah berbalik dari dosa dan berjalan menuju Tuhan. Jangan terus berlari ke arah yang salah!
Ilustrasi: Komitmen untuk berubah adalah seperti seorang petani yang membajak ladangnya. Lukas 9:62 mengatakan: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
5. Prinsip The Compound Effect
A. Definisi:
Pilihan kecil + Konsistensi + Waktu = Perubahan besar.
B. Pelajaran:
1. Kesetiaan dalam perkara kecil (Lukas 16:10).
2. Jangan menyerah sebelum hasil nyata terlihat (Galatia 6:9).
3. Bangun kebiasaan baik, tinggalkan kebiasaan buruk.
C. Lingkungan dan Pengaruh:
1 Korintus 15:33 = "Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik."
Pilih lingkungan yang membangun iman Anda.
Minta Anugerah Tuhan
Tanpa anugerah Tuhan, perubahan sejati sulit tercapai. Hanya dengan kekuatan-Nya, kita bisa melakukan hal-hal yang melampaui kemampuan manusiawi kita.
Ajakan: Hari ini, mari kita berhenti dan bertanya:
Apa yang telah saya lakukan?
Apa yang akan saya lakukan ke depan?
Tuhan memanggil kita bukan untuk menghukum, tetapi untuk memulihkan. Mari kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya dan berjalan dalam panggilan-Nya.
Doa: "Tuhan, selidikilah aku, ubah aku, dan mampukan aku untuk hidup seturut dengan kehendak-Mu."
Amin
Baca Juga
Pdt. Jonatan Setiawan (Gembala Sidang GBI Keluarga Allah)
No comments:
Post a Comment